Tuesday, March 13, 2012

Hakikat Kehidupan

Dengarlah satu nasihat yang berguna untuk kita...

Pada awal suatu tahun saya pernah berkata kepada seseorang, "Berilah aku cahaya yang dapat aku jadikan pelita dalam menelusuri alam kehidupan yang ghaib dan majhul ini. Kerana saya dalam kebingungan". Lalu orang itu menjawab, "Letakkanlah tanganmu di tangan Allah, nescaya Dia akan menunjukkan ke jalan yang lurus".

Dan di sebuah persimpangan jalan berhentilah seorang musafir kelana yang berjalan mengharungi padang kehidupan. Ia menoleh ke belakang melihat jauhnya perjalanan yang harus ditempuhnya lagi.


Wahai orang yang sedang kebingungan di padang kehidupan, sampai bilakah engkau hidup dalam petualangan dan kesesatan. Padahal di tanganmu ada pelita yang bersinar cemerlang.

"Sesungguhnya telah datang kepada kamu cahaya kebenaran (Nabi Muhammad) dari Allah, dan sebuah Kitab (Al-Quran) yang jelas nyata keterangannya. Dengan (Al-Quran) itu Allah menunjukkan jalan-jalan keselamatan serta kesejahteraan kepada sesiapa yang mengikut keredaanNya, dan (dengannya) Tuhan keluarkan mereka dari gelap-gelita (kufur) kepada cahaya (iman) yang terang-benderang, dengan izinNya; dan (dengannya juga) Tuhan menunjukkan mereka ke jalan yang lurus". (QS : Al-Maidah : 15-16)

Wahai orang-orang yang kebingungan, yang telah letih dan kehilangan haluan, hingga tersesat jalan dan menyimpang dari jalan yang lurus, sambutlah oleh panggilan Allah Azza Wa Jalla.

"Katakanlah (wahai Muhammad): "Wahai hamba-hambaKu yang telah melampaui batas terhadap diri mereka sendiri (dengan perbuatan-perbuatan maksiat), janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, kerana sesungguhnya Allah mengampunkan segala dosa; sesungguhnya Dia lah jua Yang Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani. Dan kembalilah kamu kepada Tuhan kamu dengan bertaubat, serta berserah bulat-bulat kepadaNya, sebelum kamu didatangi azab; kerana sesudah itu kamu tidak akan diberikan pertolongan.
(QS : Az-Zumar : 53-54)

Dan nantikanlah sesudah itu ketenteraman jiwa, balasan yang baik dan ketenangan hati.

"Dan juga orang-orang yang apabila melakukan perbuatan keji, atau menganiaya diri sendiri, mereka segera ingat kepada Allah lalu memohon ampun akan dosa mereka - dan sememangnya tidak ada yang mengampunkan dosa-dosa melainkan Allah -, dan mereka juga tidak meneruskan perbuatan keji yang mereka telah lakukan itu, sedang mereka mengetahui (akan salahnya dan akibatnya). Orang-orang yang demikian sifatnya, balasannya ialah keampunan dari Tuhan mereka, dan Syurga-syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai, mereka kekal di dalamnya; dan yang demikian itulah sebaik-baik balasan (bagi) orang-orang yang beramal". (QS : Ali Imran : 135-136)

Wahai saudara yang sedang penat dan letih, yang tersungkur di bawah tindihan beban noda dan dosa, kepadamu kusampaikan bisikan kata bahwa pintu ampunan Tuhanmu luas terbuka. Dan ratap tangis orang yang bersalah lebih disukai daripada doa orang yang patuh.


Duduklah engkau di malam sunyi, berbisik kepada Ilahi, menghadap dengan sepenuh hati. Titiskanlah air mata penyesalan dan kesedihan, ucapkanlah kalimat istighfar dan kata taubat. Semoga Allah menghapuskan semua noda dan dosamu dan mengangkat tinggi darjatmu. Dan semoga pula engkau menjadi orang yang didekatkan kepada-Nya.

Rasulullah saw bersabda :

"Semua anak Adam pernah berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang bersalah ialah yang bertaubat". (HR :Tirmidzi, Ibnu Majah, Hakim dan Darimi)

Firman Allah Ta'ala :

"Sungguh, Allah cinta orang yang taubat.Dan cinta orang yang bersuci diri". (QS : al-Baqarah : 222).

Alangkah dekatnya Tuhanmu kepada dirimu, sedangkan engkau tak mau mendekati-Nya. Alangkah cintanya Dia kepadamu, sedangkan engkau tak mau mencintai-Nya. Alangkah besarnya kasih sayang-Nya kepadamu, sedangkan engkau melupakan kasih-sayang-Nya. Sesungguhnya Ia telah berkata dalam hadith :

"Aku menuruti keyakinan hamba-Ku terhadap-Ku, dan Aku selalu menyertainya bila ia mengingat-Ku. Maka jika ia mengingat Daku dalam dirinya, Aku pun mengingatnya didalam diri-Ku, dan jika dia mengingat-Ku ketika dia sedang berada di tengah-tengah khalayak ramai, niscaya Kuingat dia di dalam kumpulan orang yang lebih baik daripada mereka itu. Bila ia mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekat kepadanya sehasta, dan bila ia mendekat kepada-Ku sehasta, maka aku mendekat sedepa, dan jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku datang kepadanya dengan berlari". (HR : Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

Dan dalam hadith qudsi yang lain :

"Wahai anak Adam! Berdirilah engkau untuk mendekati Aku nescaya Aku akan berjalan mendekatimu, dan berjalanlah untuk mendekati-Ku niscaya Aku akan berlari mendekatimu". (HR : Ahmad).

Rasulullah Salallahu alaihi wassalam bersabda :

"Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla membuka tangan-Nya pada waktu malam, supaya bertaubat orang yang melakukan kesalahan pada siang hari, dan Ia membuka tangan-Nya pada waktu siang supaya bertaubat orang yang melakukan kesalahan pada malam hari. Begitulah hingga matahari terbit dari barat." (HR : Muslim).

Yang demikian itu menunjukkan betapa besarnya kasih sayang Allah kepada hamba-Nya yang melebihi kasih ibu kepada anak tunggal yang disayanginya.

Firman-Nya :

"Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia". (QS : al-Hajj : 63)

Barangsiapa yagn mengerti hakikat waktu, maka ia telah mengetahui nilai kehidupan, sebab waktu adalah kehidupan.

Ketika roda zaman berputar, melintasi tahun-tahun kehidupan untuk menyongsong tahun yang baru lagi, kita berhenti di persimpangan jalan. Dan alangkah perlunya pada kesempatan yang hanya sebentar ini. Kita melakukan koreksi diri terhadap masa-masa lalu dan menilikkan pandangan ke depan sebelum datangnya hari hisab (perhitungan). Kerana hari perhitungan itu pasti datang.

Saat masa berlalu, kita hanya bisa sesali dosa-dosa. Maka, kita perlu mengatur langkah sebaik-baiknya agar tak tergelincir lagi. Kita luruskan yang bengkok, dan kita kejar yang terluput. Selagi masih ada kesempatan, selagi masih ada umur.




Dan untuk menghadapi masa yang akan datang, kita buat persiapan berupa hati yang bersih, niat yang suci, dan kemauan yang kuat untuk melakukan kebijakan. Al-Qadhi Abu Nashr Muhammad bin Wad'an meriwayatkan dari Said bin Jubair dari Ibnu Abbas, ia berkata : "Aku mendengar Rasulullah shallahu alaihi wassalam bersabda dalam satu khutbahnya :

"Wahai manusia! Sesungguhnya kamu mempunyai rambu petunjuk jalan, kerana itu ikutilah petunjuk (rambu-rambu), dan kamu mempunyai batas, kerana itu berhentilah pada batas akhirmu. Sesungguhnya orang mukmin itu berada diantara dua ketakutan, antara waktu yang telah lampau di mana ia tidak tahu apa yang diperbuat Allah terhadap dirinya dalam waktu yang lampau itu, dan antara waktu yang masih tersisa di mana ia tidak tahu apa yang ditetapkan Allah dalam sisa waktu (usianya) itu. Kerana itu, hendaklah seseorang hamba memanfaatkan dirinya dengan sebaik-baiknya demi keselamatan dirinya sendiri nanti, menggunakan kehidupan dunianya sebaik mungkin demi untuk kepentingan akhiratnya, menggunakan masa mudanya sebelum datang masa tuanya, dan memanfaatkan masa hidupnya sebelum ajalnya tiba. Demi Dzat Allah, yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesudah kematian tak ada kepayahan, sesudah kehidupan dunia tak ada kehidupan, melainkan syurga atau nereka".

Maka :

"Tiada suatu hari pun yang fajarnya menyingsing melainkan Ia berseru : "Wahai anak Adam! Aku adalah makhluk yang baru, dan Aku menyaksikan segala amal perbuatanmu, maka ambillah bekal dari pada-Ku, karena sesungguhnya Aku tidak akan kembali lagi hingga datangnya hari kiamat nanti". (HR : Abu Nu'aim).

Wahai saudara-saudaraku yang telah letih, yang tersungkur di bawah tindihan noda dan dosa-dosa, janganlah anda berputus asa dan jangan pula putus harapan. Inilah saat pengampunan yang datang bersamaan dengan datangnya tahun baru hijriyah. Tinggalkanlah segaka kemaksiatan dan dosa, menuju kehidupan baru yang lebih bersih.

Inilah hembusan angin penerimaan taubat yang dengan lemah lembut menerpa wajah tahun baru, yang indah. Inilah cahaya hidayah yang memancar bersamaan dengan terbitnya bulan sabit yang cerah. Wallahu'alam.

http://www.eramuslim.com/nasihat-ulama/hakikat-kehidupan.htm

No comments: